Dampak Revolusi Industri 4.0 adalah topik yang sedang hangat diperbincangkan di Indonesia maupun luar negeri. Revolusi ini mengacu pada transformasi teknologi yang diprediksi akan mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berhubungan satu sama lain secara fundamental. Teori ini mendapatkan momentum lebih lanjut setelah menjadi fokus diskusi di World Economic Forum (WEF) baru-baru ini.
Industri 4.0
Ketika teknologi informasi (TI) dan teknologi operasional (OT) bertemu, perusahaan mulai menemukan cara baru untuk terhubung. Data yang dikumpulkan dari pemasok, pelanggan, dan perusahaan dapat disesuaikan dengan informasi produksi yang terperinci, memungkinkan proses untuk diadaptasi secara real-time. Dunia digital dan fisik kini telah menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan, dengan mesin, sistem, dan manusia yang dapat bertukar informasi dan secara otomatis menyesuaikan diri.
Baca Juga: Smart Factory: Revolusi dalam Industri
Dampak Revolusi Industri 4.0 pada Globalisasi
Perkembangan teknologi, baik di dalam maupun di luar pabrik, telah berdampak pada globalisasi industri manufaktur, yaitu proses di mana bisnis dan organisasi mengembangkan pengaruh internasional atau mulai beroperasi secara global.
Mengaburkan Batasan
Di awal Industri 4.0, perusahaan menggunakan rantai pasokan dan jaringan data yang lebih kompleks di seluruh dunia dalam operasi mereka. Konektivitas fisik digantikan dengan peningkatan jumlah tautan digital, banyak yang disimpan di cloud. Kolaborasi internasional kini lebih mudah dilakukan daripada sebelumnya. Dengan perangkat lunak berbasis cloud, setiap anggota staf di berbagai lokasi geografis dapat berkontribusi untuk desain, meningkatkan aliran ide dan efisiensi.
Baca Juga: Revolusi Industri 4.0: Efisiensi Kerja Proses Produksi
Kompetisi Internasional
Peningkatan konektivitas berarti perusahaan harus kompetitif dalam skala global dan tidak bisa lagi mengandalkan lokasi fisik mereka untuk memenangkan bisnis. Mereka harus fokus memenuhi tuntutan konsumen yang selalu berubah. Menggabungkan teknologi otomatis dapat mengurangi waktu produksi dan memungkinkan perusahaan untuk merespons lebih cepat, sehingga meningkatkan keunggulan kompetitif.
Tantangan dan Peluang
Mirip dengan revolusi industri sebelumnya, Industri 4.0 juga membawa tantangan dan peluang signifikan. Jika dihadapi dengan sukses, ada peluang besar bagi bisnis di Indonesia. Misalnya, ada peluang untuk transformasi digital organisasi dan revolusi rantai pasokan melalui teknologi yang muncul.
Proses Industri 4.0 untuk Transformasi Manufaktur
Industri 4.0 diperkirakan akan berakselerasi dalam 2-3 tahun ke depan, mengubah proses manufaktur menjadi lebih terhubung, efisien, dan fleksibel. Ini memungkinkan penyesuaian massal dan produksi virtual.
Tiga Jenis Industri Kunci dalam Pelaksanaan Industri 4.0
Industri dengan jangkauan produk luas (seperti makanan dan minuman), produsen komoditas (logam, pertanian), dan industri presisi-driven (farmasi dan komponen elektronik) kemungkinan besar akan berinvestasi di Industri 4.0.
Efisiensi dan Revenue Stream Baru
Perusahaan diharapkan untuk meningkatkan pengeluaran untuk solusi Industri 4.0, tergoda oleh keuntungan efisiensi yang menjanjikan dan kemungkinan untuk menyesuaikan kembali model bisnis serta menciptakan aliran pendapatan baru.
Pentingnya Platform dalam Jangka Panjang
Produsen dan perusahaan IT berlomba untuk mengembangkan platform industri, karena kebutuhan untuk mengintegrasikan ekosistem bisnis akan meningkat di masa depan. Platform Industri 4.0 umum akan menciptakan aliran pendapatan baru bagi pemilik platform dan memungkinkan mereka menetapkan standar baru di banyak industri.