Membongkar Biaya Pengisian Daya Mobil Listrik: Apakah Lebih Murah daripada BBM ?

Pemerintah terus menggencarkan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB)

Mobil Listrik vs BBM, Utamanya guna mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar minyak (BBM) yang semakin lama bisa semakin membebani anggaran negara. Penggunaan kendaraan listrik pun dinilai memiliki sejumlah keuntungan dibandingkan dengan kendaraan konvensional berbasis BBM, salah satunya yakni terkait biaya pengisian daya (charging). Wakil Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan biaya pengisian daya kendaraan listrik ini lebih murah dibandingkan biaya pengisian bensin pada mobil konvensional. Dia pun tak segan membeberkan perbandingan ongkos antara pengisian BBM atau bensin pada kendaraan konvensional dan pengisian daya pada kendaraan listrik.

Dia mengatakan, setiap satu liter BBM setara dengan 1,3 kilo Watt hour (kWh) listrik. Harga bensin per satu liter sekitar Rp 7.000-Rp 8.000, sementara tarif listrik per satu kWh hanya sekitar Rp 1.400-an. Ini berarti, menggunakan listrik lebih murah seperlimanya dibandingkan pemakaian satu liter bensin. Jika mengacu pada hukum kekekalan energi, imbuhnya, penggunaan BBM dikatakan tidak efisien karena energinya lebih banyak diubah menjadi panas daripada kinetik. Kondisi yang berbeda jika menggunakan kendaraan berbahan bakar listrik, di mana energinya lebih banyak diubah menjadi energi kinetik.

Dia mengelaborasi bahwa pemakaian satu liter BBM hanya bisa menempuh sekitar 10-12 km, di mana ongkos satu liter bensin sekitar Rp 8.000. Adapun jarak tempuh per liter bensin setara dengan konsumsi listrik sebesar 1,3 kWh, di mana harga listrik per kWh hanya sekitar Rp 1.400-an.
“Kalau 1,3 (kWh) ya sekitar Rp 1.800 lah atau Rp 1.700. Sejajar dengan satu liter bensin Pertamax atau katakan sekitar Rp 7.000-8.000, underlying hukum kekekalan energi.” jelasnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Senin (04/01/2021). Bahkan, jika pengisian daya (charging) dilakukan di rumah pada pukul 10.00 malam sampai pagi hari, maka menurutnya pelanggan akan mendapatkan diskon 30%, sehingga harga listrik hanya sekitar Rp 1.000 per kWh. “Artinya, kalau bayar listrik rumah tangga biasanya Rp 1.400-an per kWh, jika ngecas (kendaraan listrik) pada malam hari, turun jadi sekitar Rp 1.000 per kwh,” paparnya.

Dari penjabaran di atas PT. Elmecon Multikencana mampu menjawab setiap tantangan yang ada. Berdiri sejak 1978 memampukan PT. Elmecon Multikencana memenuhi kebutuhan part dan solusi sesuai bisnis dan industrial yang sedang dijalankan secara efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan di era Revolusi Industri 4.0.

Table of Contents