Alat Pengukur Curah Hujan Otomatis

pengukur-curah-hujan-otomatis.png

Alat pengukur curah hujan otomatis membantu pengelolaan daerah aliran sungai menjadi sangat penting, dimana salah satu upayanya yaitu memaksimalkan segala potensi yang ada. Kejadian banjir & longsor di Jakarta dan di beberapa wilayah Indonesia yang terjadi secara periodik menjadi suatu hal yang harus di cari solusinya. Dibutuhkan adanya alat pendeteksi curah hujan atau perilaku hidrologi, oleh karena itu keberadaan alat monitoring menjadi lebih penting untuk diterapkan.

Monitoring Daerah Aliran Sungai ( DAS )

Maksud dengan dilaksanakannya kegiatan monitoring evaluasi daerah  aliran sungai adalah untuk memantau secara rutin kondisi hidrologi dan biofisik, sosial ekonomi dan kelembagaan dari setiap daerah tangkapan air.

Tujuan monitoring evaluasi tata air adalah untuk elemen dalam siklus hidrologi dengan hasil output dari proses hidrologi tersebut.

Dengan ini diketahui bahwa silus hidrologi merupakan input berupa curah hujan, proses yaitu pengaruh media transport hidrologi yaitu kondisi daerah tangkapan air, serta output yaitu debit air, sehingga dapat dibuat rekomendasi kebijakan institusi yang menyangkut kepentingan masyarakat.

alat-pengukur-curah-hujan-otomatis

Pengambilan Data Tata Kelola Air

1. Data Curah Hujan
Data curah hujan diperoleh dari hasil pencatatan alat pengukur  curah hujan otomatis ARR ( Automatic Rainfall Recorder ), alat pengukur curah hujan digital yang akan dihubungkan ke unit picobox sebagai pengolah data yang akan dikirimkan ke server.

2. Data Tinggi Muka Air
Data tinggi muka air diperoleh dari hasil pencatatan alat pengukur tinggi muka air AWLR ( Automatic Water Level Recorder ), alat pengukur digital atau catatan manual pengamat. Data curah hujan direkam dalam bentuk digital di komputer. Data tersebut dapat diakses melalui website yang telah ditentukan.

Table of Contents